Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Minggu, 12 Mei 2013

PENYULUHAN GIZI


By : Adiyanti Nazilatul Rokhima


PENYULUHAN GIZI

            Penyuluhan gizi yaitu serangkaian kegiatan penyampaian pesan-pesan gizi yang direncanakan dan dilaksanakan untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap, serta perilaku positif pasien dan lingkungan terhadap upaya peningkatan gizi dan kesehatan.
Tujuan penyuluhan gizi yaitu untuk menjadikan cara-cara hidup sehat sebagai kebiasaan sehari-hari masyarakat. Untuk menunjang keberhasilan hendaknya petugas penyuluh memiliki pengetahuan mengenai gizi dan dapat menyesuaikan dengan cara hidup masyarakat setempat.
Program penyuluhan gizi yang sukses membutuhkan antara lain :
1.   Peran aktif masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
2.   Pengawasan yang terus menerus dalam periode yang lama
3.   Disesuaikan dengan kebutuhan individu
Gizi ibu hamil yaitu meliputi :
1. Energi
Banyaknya energi yang harus disiapkan hingga berakhirnya kehamilan adalah 80.000 kalori (Nasional Academy of Sciences, 1980). Kebutuhan energi trimester II & III meningkat sampai akhir kehamilan.
2. Protein
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi V 1993 menganjurkan penambahan 12 gram / hari. Dengan demikian asupan protein dapat mencapai 75-100 gram atau sekitar 1,3 gram/kg BB/hari.
3. Zat besi
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil meningkat 200-300 %, untuk pembentukan plasenta & sel-sel darah merah janin.
4. Calsium
Anjuran kalsium 1200 mg/hari bagi wanita hamil yang berusia diatas 25 tahun, sumber calsium adalah susu, putih telur, sayuran hijau.
Selain calsium, Vitamin D, Vitamin C, Vitamin B komplek juga diperlukan untuk wanita hamil.
Pemeliharaan Gizi Selama Hamil :
1. Pengawasan dan pemantauan pertumbuhan janin
2. Pencegahan dini terhadap defisiensi gizi
3. Pengaturan makanan selama hamil
Kebutuhan unsur gizi ibu menyusui sama halnya waktu hamil, namun bedanya pada waktu hamil zat makanan diberikan lewat darah ibu sedangkan pada saat menyusui melalui ASI. Untuk menghasilkan 1 liter ASI, Ibu menyediakan 1110 kall, 12gr protein, 45gr lemak, dsb.

POWER

 by : Aneka Pramita Sari

                                                                         POWER


Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power merupakan tenaga primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksi dan retraksi otot-otot rahim,

Kekuatan yang mendorong janin keluar (power) terdiri dari :
1. his (kontraksi otot uterus)
Adalah kontraksi uterus karena otot – otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna. Pada waktu kontraksi otot – otot rahim menguncup sehingga menjadi tebal dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih kecil serta mendorong janin dan kantung amneon ke arah segmen bawah rahim dan serviks.
2. kontraksi otot-otot dinding perut
3. kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan
4. ketegangan dan ligmentous action terutama ligamentum rotundum

Kontraksi uterus/His yang normal karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna mempunyai sifat-sifat :
1. kontraksi simetris
2. fundus dominan
3. relaksasi
4. involuntir : terjadi di luar kehendak
5. intermitten : terjadi secara berkala (berselang-seling)
6. terasa sakit
7. terkoordinasi
8. kadang dapat dipengaruhi dari luar secara fisik, kimia dan psikis

Perubahan-perubahan akibat his :
a. Pada uterus dan servik
Uterus teraba keras/padat karena kontraksi. Tekanan hidrostatis air ketuban dan tekanan intrauterin naik serta menyebabkan serviks menjadi mendatar (effacement) dan terbuka (dilatasi).
b. Pada ibu
Rasa nyeri karena iskemia rahim dan kontraksi rahim. Juga ada kenaikan nadi dan tekanan darah.
c. Pada janin
Pertukaran oksigen pada sirkulasi utero-plasenter kurang, maka timbul hipoksia janin. Denyut jantung janin melambat (bradikardi) dan kurang jelas didengar karena adanya iskemia fisiologis.

Dalam melakukan observasi pada ibu – ibu bersalin hal – hal yang harus diperhatikan dari his:
1. Frekuensi his
Jumlah his dalam waktu tertentu biasanya permenit atau persepuluh menit.
2. Intensitas his
Kekuatan his diukurr dalam mmHg. intensitas dan frekuensi kontraksi uterus bervariasi selama persalinan, semakin meningkat waktu persalinan semakin maju. Telah diketahui bahwa aktifitas uterus bertambah besar jika wanita tersebut berjalan – jalan sewaktu persalinan masih dini.
3. Durasi atau lama his
Lamanya setiap his berlangsung diukurr dengan detik, misalnya selama 40 detik.
4. Datangnya his
Apakah datangnya sering, teratur atau tidak.
5. Interval
Jarak antara his satu dengan his berikutnya, misalnya his datang tiap 2 sampe 3 menit
6. Aktivitas his
Frekuensi x amplitudo diukur dengan unit Montevideo.

Pembagian his:
1.His pendahuluan :
2.His pembukaan (Kala I)
3.His pengeluaran (His mengedan)(Kala II)
4.His pelepasan uri (Kala III)
5.His pengiring (Kala IV)

His Palsu
His palsu adalah kontraksi uterus yang tidak efisien atau spasme usus, kandung kencing dan otot-otot dinding perut yang terasa nyeri. His palsu timbul beberapa hari sampai satu bulan sebelum kehamilan cukup bulan. His palsu dapat merugikan yaitu dengan membuat lelah pasien sehingga pada waktu persalinan sungguhan mulai pasien berada dalam kondisi yang jelek, baik fisik maupun mental.

Kelainan kontraksi otot rahim 
1. Inertia Uteri

a. His yang sifatnya lemah, pendek dan jarang dari his yang normal yang terbagi menjadi :
Inertia uteri primer : apabila sejak semula kekuatannya sudah lemah
b. Inertia uteri sekunder :
His pernah cukup kuat tapi kemudian melemah
Dapat ditegakkan dengan melakukan evaluasi pada pembukaan, bagian terendah terdapat
kaput dan mungkin ketuban telah pecah.
His yang lemah dapat menimbulkan bahaya terhadap ibu maupun janin sehingga memerlukan konsultasi atau merujuk penderita ke rumah sakit, puskesmas atau ke dokter spesialis.

2. Tetania uteri
His yang terlalu kuat dan terlalu sering, sehingga tidak terdapat kesempatan reaksi otot rahim. Akibat dari tetania uteri dapat terjadi :
a.Persalinan Presipitatus
b.Persalinan yang berlangsung dalam waktu tiga jam. Akibat mungkin fatal :
c. Terjadi persalinan tidak pada tempatnya
• Terjadi trauma janin, karena tidak terdapat persiapan dalam persalinan
• Trauma jalan lahir ibu yang luas dan menimbulkan perdarahan, inversio uteri
• Tetania uteri menyebabkan asfiksia intra uterin sampai kematian janin dalam rahim

3.Inkoordinasi otot rahim
Keadaan Inkoordinasi kontraksi otot rahim dapat menyebabkan sulitnya kekuatan otot rahim untuk dapat meningkatkan pembukaan atau pengeluaran janin dari dalam rahim.

Penyebab inkoordinasi kontraksi otot rahim adalah :
a. Faktor usia penderita relatif tua
b. Pimpinan persalinan
c. Karena induksi persalinan dengan oksitosin
d. Rasa takut dan cemas

anemia kehamilan


By: lili windari 

ANEMIA PADA KEHAMILAN


Pengertian
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, jenis anemia yang pengobatannya relative mudah, bahkan murah.
Pengenceran darah dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologis dalam kehamilan dan bermanfaat bagi wanita, yaitu untuk meringankan beban jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa kehamilan, dan pada perdarahan waktu persalinan, dimana jumlah unsure besi yang hilang lebih sedikit dibandingkan dengan apabila darah itu tetap kental. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu.

Diagnosis anemia pada kehamilan
< 10 gr%         anemia ringan
< 8 gr%           anemia berat

Faktor - faktor risiko
    Wanita yang mengandung yang tidak dapat makan dengan baik karena masalah lemas  atau   muntah.
    Wanita dengan kehamilan kembar
    Selang masa kehamilan yang terlalu dekat.
    makanan yang kurang baik, kekurangan berbagai jenis vitamin. Wanita yang tidak
      mengambil zat besi dengan cukup adalah lebih mudah mendapat Anemia.
    Merokok dan minum alkohol berlebihan
    Penggunaan obat-obat antikonvulsi.

Tanda - tanda dan gejala
Gejala yang paling biasa berlaku adalah :
  • Merasa letih, lemah anggota badan dan sering pingsan.
  • Lelah dan mengantuk
  • Malaise
  • Lidah luka
  • Kesukaran bernafas/sesak nafas
  • Loyo/lemas
  • Mengalami debaran (palpitasi) - degupan jantung yang cepat
  • Sakit kepala dan pening
  • Mudah lupa dan konsentrasi sering terganggu
  • Mual dan muntah serta nafsu makan turun atau anoreksia

Pada pemeriksaan fisik :
  • Kelihatan pucat dan pada pemeriksaan konjungtiva tampak pucat.
  • Mukosa, gusi, kuku jari pucat.


Pengaruh anemia dalam kehamilan
1.Bahaya selama kehamilan
  • Abortus
  • Partus prematurus
  • Partus lama karena inertia uteri
  • Perdarahan postpartum karena atonia uteri
  • Syok
  • Infeksi, baik intrapartum maupun postpartum
  • Anemia yang sangat berat dengan Hb kurang dari 4 gr/100 ml dapat menyebabkan dekompensasi kordis.
  • Ketuban pecah dini (KPD)
2.Bahaya saat persalinan
  • Gangguan his – kekuatan mengejan
  • Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar
  • Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan
  • Kala uri dapat diikuti retensio placenta, dan perdarahan postpartum karena atonia uteri.
  • Kala empat dapat terjadi perdarahan postpartum sekinder dan atonia uteri
3.Pada kala nifas
  • Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan postpartum
  • Memudahkan infeksi puerperium
  • Pengeluaran asi berkurang
  • Anemia kala nifas
  • Mudah terjadi infeksi mamae
Hipoksia karena anemia dapat menyebabkan syok dan kematian ibu pada persalinan sulit, walaupun tidak terjadi perdarahan.
Anemia juga memberi pengaruh kurang baik bagi hasil konsepsi dalam kehamilan, seperti :
  • Kematian mudigah
  • Kematian perinatal
  • Prematuritas
  • Dapat terjadi cacat bawaan
  • Cadangan besi kurang

Pembagian anemia dalam kehamilan
  1. Anemia defisiensi besi
Adalah anemia yang disebabkan karena kurang masuknya unsure besi dalam makanan, karena gangguan resorbsi, gangguan penggunaan, atau karena terlampau banyaknya besi keluar dari badan, misalnya pada perdarahan.
Diagnosis
Diagnosis anemia zat besi ditandai dengan ciri-ciri :
    • Mikrositosis
    • Hipokromasia


Pengobatan
            Apabila pada pemeriksaan kehamilan Hb kurang dari 10 gr/100 ml, maka dapat dianggap menderita anemia defisiensi zat besi. Pengobatan dapat dimulai dengan preparat besi per os. Biasanya diberikan garam besi sebanyak 600-1000 md sehari, seperti sulfat ferrosus atau glukonas ferrosus. Terapi parental baru diperlukan apabila penderita tidak tahan akan zat besi per os, ada gangguan penyerapan, penyakit saluran pencernaan atau apabila kehamilan sudah tua. Besi parental diberikan dalam bentuk ferri.

  1. Anemia megaloblastik
Adalah anemia yang disebabkan karena defisiensi asam folik.
Diagnosis
Diagnosis anemia megaloblastik dibuat apabila ditemukan megaloblas atau promegaloblas dalam darah atau sumsum tulang.
Pengobatan
            Dalam pengobatan anemia megaloblastik dalam kehamilan sebaiknya bersama-sama dengan asam folik diberikan pula zat besi. Tablet asam folik diberikan dalam dosis 15-30 mg sehari. Jika perlu asam folik diberikan dengan suntikan dalam dosis yang sama. Apabila anemia megaloblastik disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 , maka penderita harus diobati dengan vitamin B12 , baik per os maupun parental.


  1. Anemia hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru.
Ciri-cirinya :
·         Darah tepi menunjukan gambaran normosister dan normokrom
·         Tidak ditemukan cirri-ciri defisiensi besi, asam folik atau vitamin B12
·         Sumsum tulang bersifat normoblastik dengan hipoplasia erithropoesis yang nyata
·         Pengobatan dengan segala macam obat penambah darah tidak memberi hasil
Pengobatan
            Karena obat-obatan penambah darah tidak berhasil, maka satu-satunya cara untuk memperbaiki keadaan penderita ialah transfuse darah, yang sering perlu diulang sampai beberapa kali.

  1. Anemia hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya.
Cirri-cirinya :
Gejala-gejalanya yang lazim dijumpai seperti anemia, hemoglobinemia, hemoglobinuria, hiperbilirubinemia, hiperobilinuria dan sterkobilin lebih banyak dalam faeses.


Pengobatan
Pengobatan anemia hemolitik dalam kehamilan tergantung pada jenis dan beratnya. Obat-obat penambah darah tidak memberi hasil. Transfuse darah yang kadang-kadang diulang beberapa kali diperlukan pada anemia berat untuk meringankan penderitaan ibu dan untuk mengurangi bahaya hipoksia janin.

e.  Anemia-anemia lainnya
Seorang wanita yang menderita anemia misalnya berbagai jenis anemia hemolitik herediter atau yang diperoleh seperti anemia karena malaria, cacing tambang, penyakit ginjal menahun, penyakit hati, tuberculosis, sifilis, tumor ganas dan sebagainya dapat menjadi hamil. Dalam hal ini anemianya menjadi lebih berat dan mempunyai pengaruh tidak baik terhadap ibu dalam masa kehamilan, persalinan, nifas serta bagi anak dalam kandungan.
            Pengobatan
            Pengobatan ditujukan kepada sebab pokok anemianya, seperti antibiotika untuk infeksi, obat-obat anti malaria, anti sifilis, obat cacing, dan sebagainya