Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Jumat, 10 Mei 2013

ASKEB PATOLOGI

PLASENTA PREVIA
Oleh: Afif Nurjanah, Amd.Keb 


A. PENGERTIAN
Plasenta previa adalah plasenta yang ada didepan jalan lahir (prae = di depan; vias = jalan ). Jadi yang dimaksud ialah plasenta yang implementasinya tidak normal yaitu rendah sekali hingga menutupi seluruh atau sebagian ostium internum.( 0bstetri patologi,fakultas kedokteran univertsitas padjdjaran ,Bandung )
Plasenta previa ialah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim demikian rupa sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum.(Sarwono.2008)
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal,yaitu segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (ostium uteri internal).(Rustam,1998)
Plesenta previa menurut Browne dibagi menjadi dalam 4 tingkat :
1.    Plasenta previa totalis yaitu seluruh ostium internum tertutup oleh plasenta.
2.    Plasenta previa lateralis yaiyu hanya sebagian dari ostium tertutup oleh plasenta.
3.    Plasenta previa marginalis yaitu hanya pada pinggir ostium terdapat jaringan plasenta.
4.    Central  plasenta previa yaitu 

B.    ETIOLOGI
Disamping masih bnyak penyebab plasenta previa yang belum diketahui atau belum jelas ,bermacam-macam teori dan faktor-faktor dikemukakan sebagian etiologinny.
1.    Endometrium yang inferior
2.    Chorion leave yang persisten
3.    Korpus luteum yang beraksi lambat
Strassman mengatakan bahwa faktor terpenting adalah vaskularisasi yang kurang pada desidua yang menyebabkan atrofi dan peradangan,sedangkan browne menekankan bahwa faktor terpenting ialah vili khorialis persisten pada desidua kapsularis.
Faktor-faktor etiologi :
1.    Umur dan paritas
-          Pada primigravida , umur diatas 35 tahun lebih sering daripada umur dibawah 25 tahun
-          Lebih sering pada paritas tinggi dari paritas rendah
-          Di Indonesia, menurut Toha, plasenta previa banyak dijumpai pada umur muda dan paritas kecil,hai ini dapat disebabkan banyak wanita Indonesia menikah pada usia muda dimana endometrium masih belum matang ( inferior ).
2.    Hipoplasia endometrium yaitu bila menikah han hamil pada umur muda
3.    Endometrium cacat pada bekas persalinan berulang-ulang,bekas kuretase,dan manual plasenta
4.    Korpus luteum bereaksi lambat,dimana endometriu belum siap menerima hasil konsepsi
5.    Tomor-tumor ,seperti mioma uteri ,polip endometrium
6.    Kadang-kadang pada malnutrisi
7.    Multipara,terutama kalau jarak antara kehamilan-kehamilan pendek
Memang pada plasenta previa kita sering mendapati plasenta yang luas dan tipis dan lebih sering terjadi plasenta akreta.
Mungkin juga plasenta previa disebabkan implantasi telur yang rendah. (Muchtar,Rustam ,1998)

C.   PATOFISIOLOGI
Perdarahan antepartum akibat Plasenta Previa terjadi sejak kehamilan 10 minggu saat segmen bawah uterus membentuk dari mulai melebar serta menipis, umumnya terjadi pada trismester ketiga karena segmen bawah uterus lebih banyak mengalami perubahan pelebaran segmen bawah uterus dan pembukaan servik menyebabkan sinus uterus robek karena lepasnya plasenta dari dinding uterus atau karena robekan sinus marginalis dari plasenta. Pendarahan tidak dapat dihindarkan karena ketidak mampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk berkontraksi seperti pada plasenta letak normal (Mansjoer, 2001 : 276 )
D.   GEJALA-GEJALA
1.    Perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu atau pada kehamilan lanjut (trimester lll)
2.    Sifat perdarahan tanpa sebab (causeless),tanpa nyeri (painless)dan berulang (recurrent)
Perdarahan timbul tanpa sebab apapun.kadang-kadang perdarahan terjadi sewaktu tidur dan sama sekali tidak terbangun, pagi hari tanpa disadari tempat tidur sudah penuh darah.Perdarahan cenderung berulang dengan volume yang lebih banyak dari sebelumnya.
Sebab dari perdarahan ialah
a.    Adanya plasenta dan pembuluh darah yang robek karena terbentuknya segmen bawah rahim.
b.    Adanya plasenta dan pembuluh darah yang robek karena terbentuknya ostium atau oleh manipulasi intravaginal atau rektal.Sedikit atau banyaknya perdarahan tergantung pada besar dan banyaknya pembuluh darah yang robek dan plasenta yang lepas.Biasanya wanita mengatakan banyaknya perdarahan dalam berapa kain sarung, berapa gelas, dan adanya darah-darah beku.(Muchtar,Rustam ,1998)
 
E.    GAMBARAN KLINIS
Ciri yang menonjol pada plasenta previa adalah perdarahan uterus yang keluar melalui vagina tanpa rasa nyeri. Perdarahan biasanya baru terjadi pada akhir trimester kedua ke atas. Perdarahan pertama berlangsung tidak banyak dan berhenti sendiri. Perdarahan kembali terjadi tanpa sesuatu sebab yang jelas setelah beberapa waktu kemudian, jadi berulang. Pada setiap pengulangan terjadi perdarahan yang lebih banyak bahkan seperti mengalir. Pasa plasenta letak rendah perdarahan baru terjadi pada waktu mulae persalinan, perdarahan bisa sedikit sampai banyak mirip pada solusio plasenta. Perdarahan diperhebat berhubung segmen bawah rahim tidak mampu berkontraksi sekuat segmen atas rahim. Denga demikian, perdarahan bisa berlangsung sampai pasca persalinan. Perdarahann bisa juga bertambah disebabkan servik dan segmen bawah rahim pada plasenta previa lebih rapuh  dan mudah mengalami robekan. Robekan lebih mudah terjadi pada upaya pengeluaran plasenta dengan tangan misalnya pda retensio plasenta sebagai komplikasi plasenta akreta.
      Berhubung plasenta terletak pada bagian bawah, maka pada palpasi abdomen sering ditemui bagian terbawah janin masih tinggi diatas simfisis dengan letak janin tidak dalam letak memanjang. Palpasi abdomen tidak membuat ibu hamil merasa nyeri dan perut tidak tegang.(Sarwono,2008)

F.   KOMPLIKASI
1.   Pada ibu dapat terjadi perdarahan hingga syok akibat perdarahan, anemia karena perdarahan plasentitis, dan endometritis pasca persalinan.
2.   Pada janin biasanya terjadi persalinan premature dan komplikasi seperti Asfiksi berat. ( Mansjoer, 2001  )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar