PLASENTA PREVIA
Oleh: Afif Nurjanah, Amd.Keb
A. PENGERTIAN
Plasenta previa adalah plasenta yang
ada didepan jalan lahir (prae = di depan; vias = jalan ). Jadi yang dimaksud
ialah plasenta yang implementasinya tidak normal yaitu rendah sekali hingga
menutupi seluruh atau sebagian ostium internum.( 0bstetri patologi,fakultas
kedokteran univertsitas padjdjaran ,Bandung )
Plasenta
previa ialah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim demikian rupa
sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri
internum.(Sarwono.2008)
Plasenta previa
adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal,yaitu segmen
bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir
(ostium uteri internal).(Rustam,1998)
Plesenta previa menurut Browne dibagi
menjadi dalam 4 tingkat :
1.
Plasenta
previa totalis yaitu seluruh ostium internum tertutup oleh plasenta.
2.
Plasenta
previa lateralis yaiyu hanya sebagian dari ostium tertutup oleh plasenta.
3.
Plasenta
previa marginalis yaitu hanya pada pinggir ostium terdapat jaringan plasenta.
4.
Central plasenta previa yaitu
B. ETIOLOGI
Disamping masih bnyak penyebab
plasenta previa yang belum diketahui atau belum jelas ,bermacam-macam teori dan
faktor-faktor dikemukakan sebagian etiologinny.
1.
Endometrium
yang inferior
2.
Chorion
leave yang persisten
3.
Korpus
luteum yang beraksi lambat
Strassman mengatakan bahwa faktor
terpenting adalah vaskularisasi yang kurang pada desidua yang menyebabkan atrofi
dan peradangan,sedangkan browne menekankan bahwa faktor terpenting ialah vili
khorialis persisten pada desidua kapsularis.
Faktor-faktor etiologi :
1.
Umur
dan paritas
-
Pada
primigravida , umur diatas 35 tahun lebih sering daripada umur dibawah 25 tahun
-
Lebih
sering pada paritas tinggi dari paritas rendah
-
Di Indonesia, menurut Toha, plasenta previa banyak
dijumpai pada umur muda dan paritas kecil,hai ini dapat disebabkan banyak
wanita Indonesia menikah pada usia muda dimana endometrium masih belum matang (
inferior ).
2.
Hipoplasia endometrium yaitu bila menikah han hamil
pada umur muda
3.
Endometrium cacat pada bekas persalinan
berulang-ulang,bekas kuretase,dan manual plasenta
4.
Korpus luteum bereaksi lambat,dimana endometriu belum
siap menerima hasil konsepsi
5.
Tomor-tumor ,seperti mioma uteri ,polip endometrium
6.
Kadang-kadang pada malnutrisi
7.
Multipara,terutama kalau jarak antara kehamilan-kehamilan
pendek
Memang pada plasenta previa kita
sering mendapati plasenta yang luas dan tipis dan lebih sering terjadi plasenta
akreta.
Mungkin juga plasenta previa
disebabkan implantasi telur yang rendah. (Muchtar,Rustam ,1998)
C. PATOFISIOLOGI
Perdarahan antepartum akibat
Plasenta Previa terjadi sejak kehamilan 10 minggu saat segmen bawah
uterus membentuk dari mulai melebar serta menipis, umumnya terjadi pada
trismester ketiga karena segmen bawah uterus lebih banyak mengalami perubahan
pelebaran segmen bawah uterus dan pembukaan servik menyebabkan sinus uterus
robek karena lepasnya plasenta dari dinding uterus atau karena robekan sinus
marginalis dari plasenta. Pendarahan tidak dapat dihindarkan karena ketidak
mampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk berkontraksi seperti pada
plasenta letak normal (Mansjoer, 2001 : 276 )
D. GEJALA-GEJALA
1. Perdarahan pada kehamilan setelah 28
minggu atau pada kehamilan lanjut (trimester lll)
2. Sifat perdarahan tanpa sebab
(causeless),tanpa nyeri (painless)dan berulang (recurrent)
Perdarahan timbul tanpa sebab
apapun.kadang-kadang perdarahan terjadi sewaktu tidur dan sama sekali tidak
terbangun, pagi hari tanpa disadari tempat tidur sudah penuh darah.Perdarahan
cenderung berulang dengan volume yang lebih banyak dari sebelumnya.
Sebab dari perdarahan ialah
a. Adanya plasenta dan pembuluh darah
yang robek karena terbentuknya segmen bawah rahim.
b. Adanya plasenta dan pembuluh darah
yang robek karena terbentuknya ostium atau oleh manipulasi intravaginal atau
rektal.Sedikit atau banyaknya perdarahan tergantung pada besar dan banyaknya
pembuluh darah yang robek dan plasenta yang lepas.Biasanya wanita mengatakan
banyaknya perdarahan dalam berapa kain sarung, berapa gelas, dan adanya
darah-darah beku.(Muchtar,Rustam ,1998)
E. GAMBARAN
KLINIS
Ciri yang menonjol pada plasenta previa adalah
perdarahan uterus yang keluar melalui vagina tanpa rasa nyeri. Perdarahan
biasanya baru terjadi pada akhir trimester kedua ke atas. Perdarahan pertama
berlangsung tidak banyak dan berhenti sendiri. Perdarahan kembali terjadi tanpa
sesuatu sebab yang jelas setelah beberapa waktu kemudian, jadi berulang. Pada
setiap pengulangan terjadi perdarahan yang lebih banyak bahkan seperti
mengalir. Pasa plasenta letak rendah perdarahan baru terjadi pada waktu mulae
persalinan, perdarahan bisa sedikit sampai banyak mirip pada solusio plasenta.
Perdarahan diperhebat berhubung segmen bawah rahim tidak mampu berkontraksi
sekuat segmen atas rahim. Denga demikian, perdarahan bisa berlangsung sampai
pasca persalinan. Perdarahann bisa juga bertambah disebabkan servik dan segmen
bawah rahim pada plasenta previa lebih rapuh
dan mudah mengalami robekan. Robekan lebih mudah terjadi pada upaya
pengeluaran plasenta dengan tangan misalnya pda retensio plasenta sebagai
komplikasi plasenta akreta.
Berhubung
plasenta terletak pada bagian bawah, maka pada palpasi abdomen sering ditemui
bagian terbawah janin masih tinggi diatas simfisis dengan letak janin tidak
dalam letak memanjang. Palpasi abdomen tidak membuat ibu hamil merasa nyeri dan
perut tidak tegang.(Sarwono,2008)
F. KOMPLIKASI
1. Pada
ibu dapat terjadi perdarahan hingga syok akibat perdarahan, anemia karena
perdarahan plasentitis, dan endometritis pasca persalinan.
2. Pada
janin biasanya terjadi persalinan premature dan komplikasi seperti Asfiksi
berat. ( Mansjoer, 2001 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar