Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Kamis, 09 Mei 2013

STRATEGI MENGHADAPI UJIAN


Strategi menghadapi ujian
Sebagai seorang pelajar pasti akan selalu dihadapi dengan yang namanya ujian/ulangan/test, baik tes menjawab pertanyaan guru, ulangan harian, ujian akhir, atau pun tes masuk perguruan tinggi negeri. Jangan takut dan bosan dengan namanya ujian karena ujian merupakan sebuah ukuran untuk melihat kemampuanmu dalam menghadapi materi pelajaran di sekolah, atau dalam melakukan tugas – tugas tertentu.
Dalam mengerjakan soal ujian tentunya kamu tidak cukup mengandalkan hapalan yang kamu miliki. Sukses atau gagalnya ujian yang kamu hadapi tergantung dari persiapan fisik maupun mentalmu. Selain itu, strategi yang kamu pilih untuk menyelesaikan soal juga menjadi kunci sukses atau tidaknya dalam mengerjakan tes atau ujian.
Nah, ada beberapa tips yang mungkin dapat membantu kamu dalam menghadapi ujian. Simak dengan baik tips-tips di bawah ini dan coba praktekkan ! Dalam menghadapi ujian yang harus kamu lakukan adalah :
1.  Siapkan peralatan ujian dengan baik
Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan seperti pensil, pulpen, kalkulator, jam (tangan), penghapus, tip – ex, penggaris, dan lain – lain. Perlengkapan ini akan membantu kamu tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.
2.  Datanglah lebih cepat sebelum ujian dilaksanakan
Dengan dating lebih awal (minimal 15 menit sebelum ujian dilaksanakan), kamu akan punya waktu untuk mempersiapkan mental dan fisik kamu yang akhirnya akan membantumu untuk lebih berkonsentrasi selama mengerjakan ujian.
3.  Tenang dan percaya diri
Sebelum mengerjakan ujian biasakan untuk berdo’a. Dengan berdo’a kamu akan lebih tenang dan percaya diri. Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia akan mengerjakan ujian dengan baik.

4.  Jangan tegang santailah dalam mengerjakan setiap ujian
Jika kamu tegang saat ujian, maka akan merusak konsentrasimu. Santai saja dan pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian.
5.  Baca perintah soal dan preview soal – soal ujianmu dahulu
Sebelum mulai mengerjakan ujian janganlah terpancing untuk langsung melihat soal dan mengerjakan soal, bacalah perintah soal ujian dengan baik dan tidak terburu – buru. Sebab seringkali perintah untuk menjawab tidak sesuai dengan ujian yang lainnya. Tandai kata – kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing – masing soal. Ketika kamu membaca soal – soal, catat juga ide – ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.
6.  Seleksi soal terlebih dahulu
Seleksi soal maksudnya adalah seleksilah soal yang kamu anggap mudah untuk dapat dikerjakan terlebih dahulu, kemudian baru mengerjakan soal – soal yang sulit. Soal yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya dan soal yang memiliki nilai terkecil juga dikerjakan terakhir. Hal ini akan membantumu mengurangi pemborosan waktu menjawab.
7.  Metode menjawab soal
Biasanya ada dua tipe soal pada ujian yang akan kamu hadapi. Oleh karena itu kamu harus bisa membuat strategi dalam menjawab.
a.  Soal – soal pilihan ganda
Langsung abaikan jawaban yang kamu anggap salah. Apabila digunakan hukuman pengurangan nilai pada jawaban yang salah, jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu ragu dengan jawabanmu tersebut. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila kamu yakin atas koreksi yang kamu lakukan. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai atau ketika tidak adapilihan jawaban yang dapat kamu abaikan.


b.  Soal ujian essai
Pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis. Buatlah kerangka jawaban singkat untuk essai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin kamu tulis. Usahakan untuk menuliskan secara langsung poin pertama dari jawaban sehingga jawabanmu tidak akan melenceng kemana – mana. Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf – paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin – poin utama secara mendetail.
8.  Baca kembali
Hindari keinginan untuk meninggalkan kelas dengan segera setelah kamu menjawab semua soal – soal ujian. Bacalah kembali dengan teliti jawaban yang sudah kalu tulis, cek ejaan, struktur bahasa, dan tanda baca pada bagian jawaban soal essai sehingga jika ada kekurangan kamu akan dapat segera memperbaiki.
9.  Tutup dengan do’a
Sebagaimana kamu berdo’a untuk memulai mengerjakan ujian, berdo’alah juga setelah selesai mengerjakan. Semoga apa yang sudah kamu kerjakan benar dan mendapat nilai yang baik.

MENYIAPKAN UJIAN
Kita sudah mengalaminya berkali-kali. Namun entah mengapa pengalaman tersebut tidak membuat kita terbiasa. Ujian, apapun namanya dan bentuknya, tetap saja membuat kita tegang dan merasa tidak nyaman.
Tenang, kita tidak sendirian. Sensasi seperti itu dirasakan oleh hampir semua orang. Bahkan pengajar kita sekali pun, sangat mungkin pernah merasakannya ketika masih sekolah dulu.
Ujian memang tidak dapat mengukur secara akurat prestasi belajar kita. Bisa saja kita telah belajar dengan serius selama satu semester, namun karena panic yang luar biasa atau sea lainnya, kita hanya mendaoat nilai yang sangat pas-pasan. Akan tetapi, ujian merupakan indicator yang baik untuk memberikan gambaran pada penilai mengenai kerja kita dalam belajar.
Biar bagaimana pun, ujian adalah sesuatu yang harus dilalui. Namun, ia masih dapat kita siasati dengan persiapan dan strategi yang tepat.

PERSIAPAN SEBELUM UJIAN
1. Menyediakan Cukup Waktu
Mungkin ada orang-orang di sekitar kita yang hanya belajar beberapa jam sebelum ujian dan mendapat nilai yang bagus. Jangan bandingkan diri kita dengan mereka. Belajar adalah sebuah proses. Wajar saja bila proses tersebut utuh waktu yang cukup.
2. Memperhatikan di Kelas
Ketika membicarakan persiapan sebelum ujian, yang umumnya terpikir adalah berapa lama kita harus belajar sebelum ujian. Semalam ? Dua malam ? Sayangnya, ternyata cara yang paling efektif dalam cheap car insurance quotes menghadapi ujian adalah memperhatikan selama di kelas.
Bahkan semua yang kita lakukan selama masa sekolah, termasuk praktikum, ulangan harian maupun tugas, adalah persiapan kita menghadapi ujian. Perhatikan saja, tidak jarang soal ujian menyerupai apa yang diberikan untuk tugas, atau ulangan harian. Maka dari itu, hindari seisa mungkin mengerjakan tugas dengan asal-asalan atau sekedar copy-paste dari pekerjaan teman. Memahami apa yang kita kerjakan akan sangat membantu dalam ujian.
3. Mengetahui Apa yang Harus Dipersiapkan
Sebelum menghadapi ujian atau tes, tanyakanlah pada diri kita sendiri :
-     Apakah ini ulangan harian, UTS, UAS atau apa ?
-     Materi mana saja yang menjadi bahan ujian tersebut ?
-     Berapa lama kira-kira waktu yang diperlukan untuk tes tersebut ?
-     Apa tipe pertaannya ? Esai, Isian Singkat, Multiple Choice atau apa ?
-     Bagaiman system penilainnya ?
-     Berapa bobotnya dalam keseluruhan penilaian mataujian tersebut ?
Pertanyaan-pertanyaan ini perlu kita jawab karena akan berkaitan dengan apa yang akan kita persiapkan untuk menghadapi ujian tersebut.
4. Miliki Soal Tahun Lalu
Salah satu jurus yang paling ampuh untuk menghadapi ujian adalah dengan mengetahui tipe soal yang akan keluar, yaitu dengan mencari tahu mengenai soal-soal yang pernah keluar di tahun-tahun sebelumnya. Jangan ragu bertanya kepada kakak kelas yang sudah pernah mengalami ujian tersebut. Dengan memiliki soal tahun lalu, kita dapat belajar dengan lebih tepat sasaran dan tidak perlu menghabiskan waktu berlarut-larut di bagian yang peluang munculnya di ujian sangat kecil.
5. Belajar Kelompok
Punya teman belajar akan sangat mendukung kita dalam belajar sungguh-sungguh. Coba saja belajar saat teman-teman yang lain sedang asyik nonton TV. Tentunya kita juga akan sulit berkosentrasi. Belum lagi celutukan dari teman yang menganggap kita “terlalu rajin”
Sebaliknya, ila kita mempunyai teman belajar yang sama atau bahkan lebih rajin, kita akan terpacu untuk belajar. Berikut adalah beberapa keuntungan lain yang diperoleh dari belajar bersama :
-     Melihat materi ujian dari perspektif yang berbeda
-     Diingatkan akan bagian yang mungkin kita lewatkan
-     Bisa saling mengajari kalau ada yang kurang dimengerti
-     Melatih kita menyempaikan pemikiran mengenai materi tersebut
-     Memotivasi kita dalam belajar
6. Lakukan Simulasi Ujian
Simulasi ujian, ide ini mungkin terdengar konyol tapi cobalah. Kerjakan soal-soal tanpa membuka buku atau pun catatan sedikit pun. Batasi juga waktu pengerjaan, seperti ujian sungguhan. Kita mungkin akan sangat terkejut untuk mengetahui tingkat pemahaman kita yang sesungguhnya.
7. Siapkan Peralatan
Jangan lupa menyiapakan semua kebutuhan ujian, pulpen, pensil 2B, karet peghapus standar, penggaris dan yang paling penting adalah Kartu Ujian bila memang disyaratkan adanya kartu ujian.
8. Cukup Tidur
Siapapun akan sulit berkosentrasi bila terlalu letih. Maka tidurlah setidaknya enam jam sebelum hari ujian. Penelitian membuktikan bahwa tidur dalam kadar waktu yang cukup bukanlah membuang-buang waktu. Pada saat kita tidur, otak melakukan reorganisasi data yang dimilikinya. Dengan kata lain, apa yang kita pelajari justru akan semakin melekat dengan tidur. Sekali lagi, ini salah satu alas an mengapa sebaiknya kita tidak menggunakan system belajar kebut semalam. Siapa yang bias tidur nyenyak kalau bahan ujian masih banyak bahan ujian yang belum tersentuh ?
MENJALANI UJIAN
Belajar ? Sudah. Berdoa ? Sudah. Sekarang tinggal menjalani ujian itu sendiri. Kadang, walau persiapan telah lumayan matang, kita tetap saja melakukan kesalahan-kesalahan ketika ujian yang membuat nilai kita tidak maksimal. Berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk meminimalkan kesalahan-kesalahn tersebut
1.    Baca Instruksi Soal
Jangan sampai kita sudah bersusah payah, ternyata pengerjaannya tidak sesuai dengan yang diminta. Melihat soal sekilas secara keseluruhan juga akan memberi kita bayangan tentang soal mana yang berbobot paling tinggi, yang paling mudah dan seterusnya. Selain itu, perhatikan juga bila ada soal-soal yang dikoreksi sebelum kita mengerjakan.
2.    Kerjakan yang Mudah Dulu
Soal ujian memang biasanya diatur sedemikian rupa sehingga ada soal yang relative mudah, sedang dan susah. Nah, sebaliknya kerjakan dulu yang kita kuasai. Selain baik dari segi efektivitas waktu, hal ini juga akan membuat kita lebih percaya diri untuk mejawab sisa soal lainnya.
3.    Menebak
Bila tidak tahu jawaban pada jenis soal pilihan ganda, pertama eliminasilah pilihan yang pasti salah. Lalu, lihatlah sisa pilihan dan pikirkanlah, jawaban mana yang paling masuk akal. Tebak saja, kecuali bila kita dikenakan pemotongan nilai untuk jawaban yang salah.
4.    Meredakan Tegang
Sedikit tegang itu wajar, tapi kalau berlebihan tentu tidak baik juga nantinya. Untuk mengurangi ketegangan, tarik nafas yang dalam. Bernafaslah dengan ritme yang teratur dan tenang. Lakukan peregangan. Bila mungkin, minumlah air putih beberapa teguk. Jangan terlalu memperdulikan teman yang cepat meninggalkan ruang ujian atau terlihat begitu percaya diri menulisnya. Percaya saja bahwa kita juga sudah berusaha. Dan tentu jangan lupa berdoa.
5.    Jangan Mencontek
    Ide mencontek memang menggiurkan. Tidak perlu repot-repot belajar serius, cukup melirik pekerjaan teman, atau ke contekan yang telah dipersiapkan, beres deh. Tapi, lupakanlah mencontek. Selain dosa, mencontek hanya menipu diri sendiri. Dalam dunia nyata nantinya, tidak aka nada lagi orang yang bias dicuri pekerjaannya semacam itu. Kita hanya bisa mengandalkan kemampuan diri sendiri. Lagipula, belum tentu lho teman kita itu lebih tahu dari kita. Jangan-jangan dia juga sama tidak mengertinya. Walau terdengar sulit dipercaya, nilai bukan segalanya. Yang kelak akan dinilai dari kita di dunia nyata adalah bagaimana kemampuan dan kesungguhan kita mengerjakan sesuatu. Bukanlah berapa tinggi prestasi akademik kita, itu hanyalah penunjang. Ujian memang terlihat sangat penting, tapi toh kalau mau jujur, sekian tahun dari sekarang tidak aka nada yang terlalu peduli berapa nilai yang kita dapat pada ujian akhir. Yang membekas dari masa-masa sekolah dan kuliah adalah karakter. Dan itu yang bias kita bentuk, salah satunya dengan tidak mencontek.Percayalah, keuntungan mencontek itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan resikonya. Kita bisa terkena pemotongan nilai, diberi nilai nol bahkan tidak lulus sekaligus merusak reputasi diri sendiri.
Diposkan oleh : Istianah, Amd. Keb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar