PENULARAN
HIV ATAU AIDS
Oleh :
Endang Purwanti (En En), Amd.keb
Definisi
Infeksi HIV (Human Imunodeficiency
Virus) adalah suatu infeksi oleh salsatu dari 2 jenis virus yang secara
progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut emposit, menyebabkan AIDS
(Aequired Immuno deficiency Syndrome) dan penyebab lainnya sebagai akibat dari ganguan
kekebalan tubuh
Kegagalan sistem kekebalan tubuh yang
mengakibatkan timbulnya 2 jenis penyakit yang jarang ditemui ini sebagian
dikenal AIDS, kegagalan sistem kekebalan yang ditemukan pada para pengguna obat-obatan
terlarang yang disuntikkan, penderita “Hemofilia”, penerima transfusi darah dan
pria biseksual.
Penyebab
Terdapat 2 jenis virus penyebab AIDS
yaitu HIV -1 dan HIV -2. HIV -1 paling banyak ditemukan di daerah barat Eropa,
Asia dan Afrika Tengah, Selatan dan Timur. HIV -2 Terutama di Afrika Barat.
Proses
Perjalanan Penyakit
Supaya terjadi infeksi, virus-virus
terus masuk ke dalam sel, dalam hal ini sel darah putih yang disebut limfosit.
Materi genetils virus dimasukkan ke dalam DNA sel yang terinfeksi.
Di dalam sel virus berkembang biak dan
pada akhirnya menghancurkan sel serta melepaskan partikel virus yang baru.
Partikel virus yang baru kemudian menginfeksi limposit lainnya dan
menghancurkannya
Seorang yang terinfeksi oleh HIV akan
kehilangan limposit T, penolong melalui 3 tahap dalam beberapa bulan atau tahun
:
1. Seorang sehat memiliki limposit CD4 sebanyak 800 –
1300 sel melalui darah pada beberapa bulan pertama setelah terinfeksi HIV,
jumlahnya menurun sebanyak 40 – 50 atau selama bulan-bulan ini penderita bisa
menularkan HIV kepada orang lain karena banyak partikel virus yang terdapat di
dalam darah.
2. Setelah sekitar 6 bulan jumlah partikel virus di
dalam darah mencapai kadar stabil, yang berlainan pada setiap penderita
perusakan sel CD+4 dan penularan penyakit kepada orang lain terus berlanjut.
3. 1 – 2 tahun sebelum terjadinya AIDS ganguan pada
fungsi limfosit B (menhasilkan antibodi) dan menyebabkan produksi antibodi yang
berlebihan.
Penularan
Penularan HIV AIDS terjadi melalui
kontak dengan cairan tubuh yang mengandung sel terinfeksi atau partikel virus,
(darah, semen, cairan vagina, cairan serobrospinal dan air susu ibu). Dalam
konsentrasi yang lebih kecil, virus juga terdapat didalam air kemih dan air
ludah.
HIV ditularkan
melalui cara-cara berikut :
a. Hubungan sex dengan penderita dimana selaput
lendir mulut vagina atau rektum berhubungan langsung dengan cairan tubuh yang
terkontaminasi.
b. Suntikan atau infus darah yang terkontaminasi
seperti yang terjadi pada transfusi darah, pemakaian jarum bersama-sama atau
tidak sengaja tergores oleh jarum yang terkontaminasi virus HIV.
c. Pemindahan virus dan Ibu yang terinfeksi kepada
anaknya sebelum atau selama proses kelahiran atau melalui ASI
Virus pada penderita wanita yang
sedang hamil bisa ditularkan kepada janinnya. Pada awal kehamilan (melalui
plasent) atau pada saat persalinan (melalui jalan lahir).
Gejala
Penderita bisa menunjukkan
gejala-gejala infeksi HIV dalam waktu beberapa tahun sebelum terjadinya infeksi
atau tumor yang khas untuk AIDS. Gejalanya berupa :
Ä Pembengkakan kelenjar getah bening
Ä Penurunan berat badan
Ä Demam yang hilang timbul
Ä Diare berulang
Ä Anemia
Ä Frush (infeksi jamur dimulut)
Diagnosa
Pemeriksaan yang relatif sederhana dan
akurat adalah pemeriksaan darah yang disebut tes ELISA. Dengan pemeriksaan ini
dapat di deteksi adanya antibodi terhadap HIV. Hasil tes secara rutin diperkuat
dengan tes yang lebih akurat
Jika hasil ter ELISA menunjukkan
adanya infeksi HIV, maka pada contoh darah yang sama dilakukan tes ELISA
ulangan untuk memastikannya. Jika hasil tes “ELISA” yang kedua juga positif
maka langkah berikutnya adalah memperkuat diagnosis dengan tes darah yang lebih
akurat dan lebih mahal, yaitu tes apusan Western “Tes ini juga bisa menentukan
adanya antibodi terhadap HIV tetapi lebih spesifik dari pada ELISA. Jika hasil
tes Western juga positif maka dapat dipastikan orang tersebut HIV.
Pengobatan
Pada saat ini sudah banyak obat yang
bisa digunakan untuk menangani infeksi HIV :
Nucleoside reverse transcriptase
intubitor
v AZT (zidovadin)
v Ddl (didanosin)
v Ddc (zalsitabin)
v D4t (stabudin)
v 3TC (lamivudin)
v Abakavir
v Non – nucleoside reverse transcriptase inhibitor
v Nevirapin
v Delavirdin
v Evafirens
v Protease inhibitor
v Saquinavir
v Ritonavir
v Indinavir
v Nelfinavir
Pengobatan paling efektif adalah kombinasi antara 2 obat atau lebih,
kombinasi obat bisa memperlambat timbulnya AIDS pada penderita HIV positif dan
memperpanjang harapan hidup.
Pencegahan
Program pencegahan penyebaran HIV
dipusatkan pada pendidikan masyarakat
mengenai cara penularan HIV, dengan tujuan merubah kebiasaan orang-orang yang
beresiko tinggi untuk tertular.
Cara-cara pencegahan ini antara lain :
1. Untuk orang sehat
-
Abstinens
(tidak melakukan hubungan seksual)
-
Seks aman
(terlindung)
2. Untuk penderita HIV positif
-
Abstines
-
Seks aman
-
Tidak mendonorkan
darah / organ
-
Mencegah
kehamilan
-
Memberitahu
mitra seksualnya sebelum dan sesudah diketahui terinfeksi
3. Untuk penyalahgunaan obat-obatan
-
Menghentikan penggunaan
suntikan bekas atau bersama-sama
-
Mengikuti
program rehabilitasi
4. Untuk Profesional Kesehatan
-
Menggunakan
sarung tangan lateks pada setiap kontak dengan cairan tubuh
-
Menggunakan
jarum sekali pakai
Bermacam-macam vaksin sudah dicoba
untuk mencegah dan memperlambat progresivitas penyakit akan tetapi sejauh ini
belum ada yang berhasil.
EVALUASI
1.Bagaiman cara pencegahan terhadap infeksi
HIV /AIDS ?
2.Bagaimana proses penularan HIV/AIDS
terhadap indivdu lain?
3.Gejala-gejala apakah yang terlihat pada
penderita HIV/AIDS ?
4.Bagaiman cara mengobati penderita
HIV/AIDS?
5.Tindakan apa yang bisa kita lakukan dalam
mencegah penyakit HIV/AIDS?
DAFTAR
PUSTAKA
1.MAKALAH “PERAN BIDAN DALAM PENCEGAHAN
HIV/AIDS “
2.www.wikipedia.com
3.Buku Ajar Kesehatan Reproduksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar