Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Kamis, 09 Mei 2013

KESEHATAN REPRODUKSI



PENULARAN HIV ATAU AIDS
Oleh : Endang Purwanti (En En), Amd.keb

Definisi
Infeksi HIV (Human Imunodeficiency Virus) adalah suatu infeksi oleh salsatu dari 2 jenis virus yang secara progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut emposit, menyebabkan AIDS (Aequired Immuno deficiency Syndrome) dan penyebab lainnya sebagai akibat dari ganguan kekebalan tubuh
Kegagalan sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan timbulnya 2 jenis penyakit yang jarang ditemui ini sebagian dikenal AIDS, kegagalan sistem kekebalan yang ditemukan pada para pengguna obat-obatan terlarang yang disuntikkan, penderita “Hemofilia”, penerima transfusi darah dan pria biseksual.

Penyebab
Terdapat 2 jenis virus penyebab AIDS yaitu HIV -1 dan HIV -2. HIV -1 paling banyak ditemukan di daerah barat Eropa, Asia dan Afrika Tengah, Selatan dan Timur. HIV -2 Terutama di Afrika Barat. 

Proses Perjalanan Penyakit
Supaya terjadi infeksi, virus-virus terus masuk ke dalam sel, dalam hal ini sel darah putih yang disebut limfosit. Materi genetils virus dimasukkan ke dalam DNA sel yang terinfeksi.
Di dalam sel virus berkembang biak dan pada akhirnya menghancurkan sel serta melepaskan partikel virus yang baru. Partikel virus yang baru kemudian menginfeksi limposit lainnya dan menghancurkannya
Seorang yang terinfeksi oleh HIV akan kehilangan limposit T, penolong melalui 3 tahap dalam beberapa bulan atau tahun :
1.   Seorang sehat memiliki limposit CD4 sebanyak 800 – 1300 sel melalui darah pada beberapa bulan pertama setelah terinfeksi HIV, jumlahnya menurun sebanyak 40 – 50 atau selama bulan-bulan ini penderita bisa menularkan HIV kepada orang lain karena banyak partikel virus yang terdapat di dalam darah.
2.     Setelah sekitar 6 bulan jumlah partikel virus di dalam darah mencapai kadar stabil, yang berlainan pada setiap penderita perusakan sel CD+4 dan penularan penyakit kepada orang lain terus berlanjut.
3.  1 – 2 tahun sebelum terjadinya AIDS ganguan pada fungsi limfosit B (menhasilkan antibodi) dan menyebabkan produksi antibodi yang berlebihan.

Penularan
Penularan HIV AIDS terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang mengandung sel terinfeksi atau partikel virus, (darah, semen, cairan vagina, cairan serobrospinal dan air susu ibu). Dalam konsentrasi yang lebih kecil, virus juga terdapat didalam air kemih dan air ludah.
HIV ditularkan melalui cara-cara berikut :
a.       Hubungan sex dengan penderita dimana selaput lendir mulut vagina atau rektum berhubungan langsung dengan cairan tubuh yang terkontaminasi.
b.       Suntikan atau infus darah yang terkontaminasi seperti yang terjadi pada transfusi darah, pemakaian jarum bersama-sama atau tidak sengaja tergores oleh jarum yang terkontaminasi virus HIV.
c.       Pemindahan virus dan Ibu yang terinfeksi kepada anaknya sebelum atau selama proses kelahiran atau melalui ASI
Virus pada penderita wanita yang sedang hamil bisa ditularkan kepada janinnya. Pada awal kehamilan (melalui plasent) atau pada saat persalinan (melalui jalan lahir).

Gejala
Penderita bisa menunjukkan gejala-gejala infeksi HIV dalam waktu beberapa tahun sebelum terjadinya infeksi atau tumor yang khas untuk AIDS. Gejalanya berupa :
Ä  Pembengkakan kelenjar getah bening
Ä  Penurunan berat badan
Ä  Demam yang hilang timbul
Ä  Diare berulang
Ä  Anemia
Ä  Frush (infeksi jamur dimulut)

Diagnosa
Pemeriksaan yang relatif sederhana dan akurat adalah pemeriksaan darah yang disebut tes ELISA. Dengan pemeriksaan ini dapat di deteksi adanya antibodi terhadap HIV. Hasil tes secara rutin diperkuat dengan tes yang lebih akurat
Jika hasil ter ELISA menunjukkan adanya infeksi HIV, maka pada contoh darah yang sama dilakukan tes ELISA ulangan untuk memastikannya. Jika hasil tes “ELISA” yang kedua juga positif maka langkah berikutnya adalah memperkuat diagnosis dengan tes darah yang lebih akurat dan lebih mahal, yaitu tes apusan Western “Tes ini juga bisa menentukan adanya antibodi terhadap HIV tetapi lebih spesifik dari pada ELISA. Jika hasil tes Western juga positif maka dapat dipastikan orang tersebut  HIV.

Pengobatan
Pada saat ini sudah banyak obat yang bisa digunakan untuk menangani infeksi HIV :
Nucleoside reverse transcriptase intubitor
v  AZT          (zidovadin)
v  Ddl            (didanosin)
v  Ddc           (zalsitabin)
v  D4t            (stabudin)
v  3TC           (lamivudin)
v  Abakavir
v  Non – nucleoside reverse transcriptase inhibitor
v  Nevirapin
v  Delavirdin
v  Evafirens
v  Protease inhibitor
v  Saquinavir
v  Ritonavir
v  Indinavir
v  Nelfinavir
Pengobatan paling efektif  adalah kombinasi antara 2 obat atau lebih, kombinasi obat bisa memperlambat timbulnya AIDS pada penderita HIV positif dan memperpanjang harapan hidup.

Pencegahan
Program pencegahan penyebaran HIV dipusatkan pada pendidikan  masyarakat mengenai cara penularan HIV, dengan tujuan merubah kebiasaan orang-orang yang beresiko tinggi untuk tertular.
Cara-cara pencegahan ini antara lain :
1.       Untuk orang sehat
-                                  Abstinens (tidak melakukan hubungan seksual)
-                                  Seks aman (terlindung)
2.       Untuk penderita HIV positif
-                                  Abstines
-                                  Seks aman
-                                  Tidak mendonorkan darah / organ
-                                  Mencegah kehamilan
-                                  Memberitahu mitra seksualnya sebelum dan sesudah diketahui terinfeksi
3.       Untuk penyalahgunaan obat-obatan
-                                  Menghentikan penggunaan suntikan bekas atau bersama-sama
-                                  Mengikuti program rehabilitasi
4.       Untuk Profesional Kesehatan
-          Menggunakan sarung tangan lateks pada setiap kontak dengan cairan tubuh
-          Menggunakan jarum sekali pakai
Bermacam-macam vaksin sudah dicoba untuk mencegah dan memperlambat progresivitas penyakit akan tetapi sejauh ini belum ada yang berhasil.

EVALUASI

1.Bagaiman cara pencegahan terhadap infeksi HIV /AIDS ?
2.Bagaimana proses penularan HIV/AIDS terhadap indivdu lain?
3.Gejala-gejala apakah yang terlihat pada penderita HIV/AIDS ?
4.Bagaiman cara mengobati penderita HIV/AIDS?
5.Tindakan apa yang bisa kita lakukan dalam mencegah penyakit HIV/AIDS?

DAFTAR PUSTAKA

1.MAKALAH “PERAN BIDAN DALAM PENCEGAHAN HIV/AIDS “
2.www.wikipedia.com
3.Buku Ajar Kesehatan Reproduksi











Tidak ada komentar:

Posting Komentar